Judul Buku : Who Moved My Cheese
Penulis : Dr. Spencer Johnson, M. D.
Penerbit : Andrews McMeel Universal
Tahun
Terbit :
2002
Tebal
Buku : 314 halaman
Siap untuk Perubahan
Who Moved My
Cheese. Cheese? Tidak lepas dari seekor hewan kecil yaitu tikus. Buku karya
Spencer Johnson ini mengisahkan 4 tokoh, 2 tikus yang bernama scurry dan sniff
serta 2 kurcaci kecil yang bernama hem dan haw yang tinggal di dalam labirin
keju rahasia. Lewat sinilah Dr Spencer Johnson, M.D. memotivasi kita dalam buku
terlarisnya yang bertema Cara Cerdas Menyiasati Perubahan dalam Hidup dan
Pekerjaan.
Cheese? Keju
disini bukanlah keju sembarang keju. Keju disini diartikan adalah segala
sesuatu yang kita impikan seperti kebahagiaan, kesuksesan dan mimpi-mimpi kita
yang lainnya. Seperti halnya tikus-tikus
yang bila dapat tinggal di station keju, seperti mimpi yang sangat indah dan
kemungkinan kecil untuk dicapai.
Bacaan ringan untuk para pencinta buku motivasi, buku
Who Moved My Cheese inilah yang membuat para pembaca tidak bosan dengan
kata-kata motivasinya, melainkan dengan ide kreatifnya Spencer Johnson
mengumpakannya dengan tokoh-tokoh hewan mungil menyerupai cerita anak-anak.
Namun, memiliki makna yang jauh lebih tinggi dari itu. Perumpamaan karakter-karakter
manusia. Seperti Sniff adalah pengendus, mencium adanya perubahan dengan cepat.
Scurry adalah pelacak dan segera bergegas mengambil tindakan dan kurcaci Haw
yang selalu memberi rasa aman dan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya,
Hem adalah tikus yang kaku dan selalu kontra terhadap perubahan yang terkesan
buruk untuknya.
Tak
hanya kalangan orang dewasa yang cocok membaca buku ini, justru remaja-remaja,
para pemuda-pemudi acapkali diterjunkan kepada kisah konyol makhluk-makhluk kecil
yang berlari ke satu lorong ke lorong lain. Covernya pun tidak begitu
menggambarkan bahwa buku ini adalah buku yang cocok untuk kalangan dewasa,
cover yang terkomposisi dengan warna-warna yang menarik dan peletakkan keju
yang menggantikan sebuah huruf pada judul buku, membuat buku ini semakin unik
Tebal 314 halaman tidak bisa memperkuat alasan para pembaca bosan
membacanya, buku yang berukuran kurang dari medium ini, mengisahkan sedikit
cerita dengan mengutip prakata dari orang-orang terkemuka di dunia sebagai
lentera motivasi para pembaca ternilai isi buku ini begitu sedikit dengan
kata-kata, namun bobot yang dimilikinya itulah yang bisa memuaskan para
pembaca.
Seperti kisah para tikus yang sangat menggambarkan perbedaan positif dan
negatif diri manusia, yang pastinya semua orang pernah mengalaminya.
Tikus-tikus itu terus berlari mencari lorong, mengingat lorong mana saja yang
tidak menyimpan cheese dan dengan cepat pindah ke daerah lain. Mereka
menggunakan kemampuan mereka berfikir dan belajar, mengembangkan pengetahuan
pada otak mereka demi mendapatkan cheese yang mereka impikan. Sniff dan Scurry
selalu bangun lebih awal dan langsung berlari ke dalam labirin cheese untuk
menikmati cheese tersebut, sedangkan Hem dan Haw bangun lebih siang,
bersiap-siap lebih lama, kemudian berangkat ke Cheese
Station.
Spencer
sangat pintar menghubungkan kata-kata, prakata atau pepatah dari orang-orang
terkemuka di dunia dengan kisah tikus khayalannya. Sebenarnya, diantara
tikus-tikus itu
tidak ada yang mengetahui dari mana datangnya Cheese dan
siapa yang menempatkannya di sana. Mereka hanya berasumsi bahwa Cheese itu
pasti ada di sana.
Hem dan Haw yang menyukai keindahan, mereka menghias
dinding-dinding tempat itu dengan pepatah “ Hal ini berjalan sampai beberapa saat”.
Pepatah
itulah yang membuat mereka sombong akan keberhasilan mereka ketimbang 2 tikus
itu, mereka pun terjebak dalam kenyamanan di dalam labirin sehingga tidak menyadari apa yang sedang terjadi bahwa di suatu hari
mereka kehabisan cheese di sana, akan tetapi bagi Sniff dan Scurry itu sama
sekali tidak membuat mereka heran, karena mereka sudah memperhatikan bahwa
simpanan cheese tersebut semakin hari semakin menipis belakangan ini.
Sniff
dan Scurry yang mengetahui itu mereka dengan sigap berangkat untuk
menemukan Cheese baru. Sementara Sniff dan Scurry bergerak dengan cepat, Hem
dan Haw hanya mengomel dan termenung-termenung saja. Lalu kisah menarik apa yang akan
terjadi dari para tikus-tikus ini? Mereka memiliki beragam cara untuk
menghadapi perubahan hidup demi mendapatkan cheese yang mereka inginkan.
Penasaran kan bagaimana cara-cara mereka menghadapi perubahan hidup ini?
Akankah terjatuh kepada jurang cheese ataukah lubang yang kosong tak ada cheese
apapun? Segera baca dan nikmati sensasi dari buku terjemahan cetakan Amerika
ini!
1 komentar:
https://www.goodreads.com/topic/show/1561901-this-is-my-recency-of-this-book#
click this
and enjoy it,please ! :D
Posting Komentar