Resensi Buku

Posted on Rabu, 30 Oktober 2013 by Riza Rahmah Angelia in

Judul Buku   : Who Moved My Cheese                                                 
Penulis             : Dr. Spencer Johnson, M. D. 
Penerbit           : Andrews McMeel Universal
Tahun Terbit    :  2002
Tebal Buku      : 314 halaman









Siap untuk Perubahan

Who Moved My Cheese. Cheese? Tidak lepas dari seekor hewan kecil yaitu tikus. Buku karya Spencer Johnson ini mengisahkan 4 tokoh, 2 tikus yang bernama scurry dan sniff serta 2 kurcaci kecil yang bernama hem dan haw yang tinggal di dalam labirin keju rahasia. Lewat sinilah Dr Spencer Johnson, M.D. memotivasi kita dalam buku terlarisnya yang bertema Cara Cerdas Menyiasati Perubahan dalam Hidup dan Pekerjaan.

Cheese? Keju disini bukanlah keju sembarang keju. Keju disini diartikan adalah segala sesuatu yang kita impikan seperti kebahagiaan, kesuksesan dan mimpi-mimpi kita yang lainnya.  Seperti halnya tikus-tikus yang bila dapat tinggal di station keju, seperti mimpi yang sangat indah dan kemungkinan kecil untuk dicapai.

Bacaan ringan untuk para pencinta buku motivasi, buku Who Moved My Cheese inilah yang membuat para pembaca tidak bosan dengan kata-kata motivasinya, melainkan dengan ide kreatifnya Spencer Johnson mengumpakannya dengan tokoh-tokoh hewan mungil menyerupai cerita anak-anak. Namun, memiliki makna yang jauh lebih tinggi dari itu. Perumpamaan karakter-karakter manusia. Seperti Sniff adalah pengendus, mencium adanya perubahan dengan cepat. Scurry adalah pelacak dan segera bergegas mengambil tindakan dan kurcaci Haw yang selalu memberi rasa aman dan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya, Hem adalah tikus yang kaku dan selalu kontra terhadap perubahan yang terkesan buruk untuknya.
            Tak hanya kalangan orang dewasa yang cocok membaca buku ini, justru remaja-remaja, para pemuda-pemudi acapkali diterjunkan kepada kisah konyol makhluk-makhluk kecil yang berlari ke satu lorong ke lorong lain. Covernya pun tidak begitu menggambarkan bahwa buku ini adalah buku yang cocok untuk kalangan dewasa, cover yang terkomposisi dengan warna-warna yang menarik dan peletakkan keju yang menggantikan sebuah huruf pada judul buku, membuat buku ini semakin unik
Tebal 314 halaman tidak bisa memperkuat alasan para pembaca bosan membacanya, buku yang berukuran kurang dari medium ini, mengisahkan sedikit cerita dengan mengutip prakata dari orang-orang terkemuka di dunia sebagai lentera motivasi para pembaca ternilai isi buku ini begitu sedikit dengan kata-kata, namun bobot yang dimilikinya itulah yang bisa memuaskan para pembaca.

Seperti kisah para tikus yang sangat menggambarkan perbedaan positif dan negatif diri manusia, yang pastinya semua orang pernah mengalaminya. Tikus-tikus itu terus berlari mencari lorong, mengingat lorong mana saja yang tidak menyimpan cheese dan dengan cepat pindah ke daerah lain. Mereka menggunakan kemampuan mereka berfikir dan belajar, mengembangkan pengetahuan pada otak mereka demi mendapatkan cheese yang mereka impikan. Sniff dan Scurry selalu bangun lebih awal dan langsung berlari ke dalam labirin cheese untuk menikmati cheese tersebut, sedangkan Hem dan Haw bangun lebih siang, bersiap-siap lebih lama, kemudian berangkat ke Cheese Station.

            Spencer sangat pintar menghubungkan kata-kata, prakata atau pepatah dari orang-orang terkemuka di dunia dengan kisah tikus khayalannya. Sebenarnya, diantara tikus-tikus itu tidak ada yang mengetahui dari mana datangnya Cheese dan siapa yang menempatkannya di sana. Mereka hanya berasumsi bahwa Cheese itu pasti ada di sana. Hem dan Haw yang menyukai keindahan, mereka menghias dinding-dinding tempat itu dengan pepatah Hal ini berjalan sampai beberapa saat.

            Pepatah itulah yang membuat mereka sombong akan keberhasilan mereka ketimbang 2 tikus itu, mereka pun terjebak dalam kenyamanan di dalam labirin sehingga tidak menyadari apa yang sedang terjadi bahwa di suatu hari mereka kehabisan cheese di sana, akan tetapi bagi Sniff dan Scurry itu sama sekali tidak membuat mereka heran, karena mereka sudah memperhatikan bahwa simpanan cheese tersebut semakin hari semakin menipis belakangan ini.

            Sniff dan Scurry yang mengetahui itu mereka dengan sigap berangkat untuk menemukan Cheese baru. Sementara Sniff dan Scurry bergerak dengan cepat, Hem dan Haw hanya mengomel dan termenung-termenung saja. Lalu kisah menarik apa yang akan terjadi dari para tikus-tikus ini? Mereka memiliki beragam cara untuk menghadapi perubahan hidup demi mendapatkan cheese yang mereka inginkan. Penasaran kan bagaimana cara-cara mereka menghadapi perubahan hidup ini? Akankah terjatuh kepada jurang cheese ataukah lubang yang kosong tak ada cheese apapun? Segera baca dan nikmati sensasi dari buku terjemahan cetakan Amerika ini!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

https://www.goodreads.com/topic/show/1561901-this-is-my-recency-of-this-book#

click this
and enjoy it,please ! :D

Posting Komentar